Ujilah Segala Sesuatu
DAN PEGANGLAH YANG BAIK
Ketahanan Sosial dan Arah Pelayanan Gereja Protestan di Indonesia di Era Disrupsi
Ujilah Segala Sesuatu
DAN PEGANGLAH YANG BAIK
Ketahanan Sosial dan Arah Pelayanan Gereja Protestan di Indonesia di Era Disrupsi
Ujilah Segala Sesuatu
DAN PEGANGLAH YANG BAIK
Ketahanan Sosial dan Arah Pelayanan Gereja Protestan di Indonesia di Era Disrupsi
Ujilah Segala Sesuatu
DAN PEGANGLAH YANG BAIK
Ketahanan Sosial dan Arah Pelayanan Gereja Protestan di Indonesia di Era Disrupsi
KEYNOTE SPEECH
Memahami Wajah Demokrasi Indonesia Kontemporer
Demokrasi Indonesia saat ini tidak sedang runtuh menuju otoritarianisme penuh, melainkan berada dalam kondisi "tidak sehat," "kelelahan," dan semakin iliberal.
Penurunan kualitas ini didorong oleh empat faktor struktural utama: rendahnya komitmen elit yang menjadikan demokrasi sekadar alat kekuasaan , kompetisi antar-elit yang tidak sehat karena menggunakan instrumen negara untuk saling menekan , menguatnya gejala competitive authoritarianism di mana prosedur demokrasi dimanipulasi untuk hasil tertentu , serta krisis partai politik yang semakin rapuh akibat personalisasi tokoh dan ketergantungan pada pendanaan oligarki.
METODOLOGI DI BALIK APLIKASI DIGITAL
Mari pelajari dan pahami berbagai Metodologi yang digunakan sebagai dasar utama dalam membangun berbagai Aplikasi Digital Berbasis Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence).
MENUJU SIDANG MAJELIS SINODE AM GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA
2-5 Desember 2025
SYNODUS SYNODORUM
Menguji, Memegang, dan Memperbarui: Arah Teologis dan Strategis GPI di Era Disrupsi
Sidang Majelis Sinode Am (SMSA) Gereja Protestan di Indonesia (GPI) tahun 2025 berlangsung di tengah sebuah zaman yang tidak hanya berubah, tetapi bergejolak.
Era disrupsi fundamental yang sedang kita hadapi menantang setiap aspek kehidupan dan pelayanan gereja, mulai dari cara kita bersekutu, bersaksi, hingga melayani. Oleh karena itu, persidangan kali ini bukanlah sekadar pertemuan rutin dalam kalender gerejawi, melainkan sebuah momen penentuan (kairos) bagi GPI untuk secara sadar, saksama, dan berani memeriksa kembali panggilan serta arah pelayanannya di hadapan Tuhan dan di tengah dunia.
Menjawab tantangan ganda tersebut, dokumen ini disusun untuk menyajikan sebuah kerangka kerja teologis dan strategis yang terpadu. Tujuannya adalah untuk menjadi landasan bagi seluruh percakapan, pergumulan, dan pengambilan keputusan dalam SMSA GPI 2025. Dokumen ini akan menjabarkan Tema dan Sub-Tema Sidang sebagai kompas teologis yang menuntun arah kita, serta merumuskan tiga Tujuan Strategis yang saling terkait sebagai peta jalan yang jelas untuk masa depan pelayanan Gereja Protestan di Indonesia.
Dukung Pelayanan Kami
Anda dapat mendukung pelayanan Sinode Am Gereja Protestan di Indonesia dengan cara memindai (scan) QRIS di samping ini.
SYNODUS SYNODORUM
Menguji, Memegang, dan Memperbarui: Arah Teologis dan Strategis GPI di Era Disrupsi
Sidang Majelis Sinode Am (SMSA) Gereja Protestan di Indonesia (GPI) tahun 2025 berlangsung di tengah sebuah zaman yang tidak hanya berubah, tetapi bergejolak.
Era disrupsi fundamental yang sedang kita hadapi menantang setiap aspek kehidupan dan pelayanan gereja, mulai dari cara kita bersekutu, bersaksi, hingga melayani. Oleh karena itu, persidangan kali ini bukanlah sekadar pertemuan rutin dalam kalender gerejawi, melainkan sebuah momen penentuan (kairos) bagi GPI untuk secara sadar, saksama, dan berani memeriksa kembali panggilan serta arah pelayanannya di hadapan Tuhan dan di tengah dunia.
Seputar SSA/ SMSA GPI 2025
Transformasi Persidangan
Persidangan SMSA 2025 menandai sebuah perubahan fundamental dalam cara Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Gereja-Gereja Bagian Mandiri (GBM) bersidang.
Format ini secara sadar beralih dari model perencanaan strategis tradisional yang cenderung kaku, linear, dan pasif. Mengadopsi kerangka "Perencanaan Strategis Agile", persidangan kali ini ditransformasi menjadi sebuah lokakarya yang partisipatif, adaptif, dan berorientasi penuh pada hasil.
Perubahan ini bukan sekadar pembaruan metodologi, melainkan sebuah wujud ketaatan teologis terhadap Tema Sidang "Ujilah Segala Sesuatu". Alih-alih hanya mendengar laporan, persidangan ini menjadi forum komunal yang aktif untuk "menguji" (dokimazete) asumsi-asumsi lama dan model kerja yang usang, sebagai respons strategis terhadap dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous).
Transformasi Persidangan
Persidangan SMSA 2025 menandai sebuah perubahan fundamental dalam cara Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Gereja-Gereja Bagian Mandiri (GBM) bersidang.
Format ini secara sadar beralih dari model perencanaan strategis tradisional yang cenderung kaku, linear, dan pasif. Mengadopsi kerangka "Perencanaan Strategis Agile", persidangan kali ini ditransformasi menjadi sebuah lokakarya yang partisipatif, adaptif, dan berorientasi penuh pada hasil.









