PERANGKAT PENDUKUNG

Penyusunan Rencana Strategis Gereja

Rangkaian alat (Toolkit) ini didesain untuk mengubah cara gereja menyusun strategi: dari yang konvensional & terfragmentasi menjadi Agile (Gesit) & Terintegrasi Data.

1. Diagnostic Toolkit (Alat Diagnosis)
   • Fungsi: Seperti "cek kesehatan" (Medical Check-Up) untuk organisasi. Alat ini memetakan kondisi kesehatan gereja saat ini secara objektif, bukan berdasarkan asumsi perasaan semata.
   • Kegunaan: Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) serta kesiapan sumber daya sebelum menyusun rencana masa depan.
2. Collaborative Toolkit (Alat Kolaborasi)
   • Fungsi: Memastikan proses diagnosis tidak dilakukan sendirian oleh satu orang. Alat ini memungkinkan pengumpulan data dan pandangan dari berbagai entitas/unit pelayanan secara bersamaan.
   • Kegunaan: Menghindari perencanaan "menara gading" (top-down) dengan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai lini pelayan, sehingga data diagnosis menjadi valid dan mewakili suara bersama.
3. Decomposition Toolkit (Alat Pengurai/Pembedah)
   • Fungsi: Jembatan antara yang "Lama" dan "Baru". Alat ini membedah dokumen RENSTRA (Rencana Strategis) konvensional yang biasanya tebal dan abstrak.
   • Kegunaan: Mengonversi narasi panjang Renstra menjadi format OKR (Objectives & Key Results). Ini memecah "batu besar" visi 5 tahunan menjadi "kerikil" target tahunan yang terukur dan bisa dieksekusi.
4. Consolidation Toolkit (Alat Konsolidasi - The AI Engine)
   • Fungsi: Ini adalah "otak" dari sistem. Alat ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyatukan hasil dari Diagnostic Toolkit dan hasil bedahan Decomposition Toolkit.
   • Kegunaan: Alat ini menyelaraskan rencana gereja lokal/sinode dengan dokumen induk (seperti Dokumen Kajian Tema SSA/SMSA 2026). Hasilnya adalah satu Rencana Strategis Agile yang koheren, memastikan visi pusat dan eksekusi di lapangan "nyambung" (selaras).
5. Impact-Effort Toolkit (Matriks Dampak vs Upaya)
   • Fungsi: Alat saring atau prioritas. Tidak semua program bisa dikerjakan sekaligus.
   • Kegunaan: Membantu pemimpin memutuskan program mana yang harus didahulukan.
     • High Impact, Low Effort (Dampak Besar, Usaha Kecil) = Prioritas Utama (Quick Wins).
     • Low Impact, High Effort (Dampak Kecil, Usaha Besar) = Hindari/Tunda.
6. Work Plan Generator (Pembuat Rencana Kerja)
   • Fungsi: Tahap eksekusi teknis.
   • Kegunaan: Menerjemahkan strategi besar tadi menjadi dokumen RKA (Rencana Kerja & Anggaran) yang konkret. Siapa melakukan apa, kapan, dan berapa biayanya.